INILAHCOM, Jakarta – Asosiasi Instalasi Gas Medik Indonesia (AIGMI) menyelenggarakan MUNAS I DPP AIGMI dengan menetapkan ketuanya yang baru, Dedy Sudarto. Asosiasi juga mengagendakan akselerasi pertumbuhan industri instalasi gas medik di Indonesia.
Untuk mendukung penuh program pemerintah dalam mendukung dan memprioritaskan penggunaan produk dalam negeri khususnya di bidang farmasi dan alat kesehatan yang berbasis e-Catalogue yang merujuk pada Instruksi Presiden (INPRES) No. 6 tahun 2016, AIGMI berkolaborasi dengan pemerintah.
Kolaborasi bertujuan untuk melaksanakan program peningkatan mutu sumber daya manusia untuk kemajuan industri instalasi gas medik yang lebih berkualitas.
Ketua AIGMI Dedy Sudarto mengatakan bahwa asosiasi ini memiliki program edukasi berkala dalam rangka mendukung (INPRES) No. 6 tahun 2016. Salahsatunya, workshop dan training mengenai “Medical Gases & Engineering Services”, yang dihadiri sekitar 100 perusahaan.
Sehingga, diharapkan upaya ini mampu mengatasi permasalahan yang dihadapi industri instalasi gas medik Indonesia di mana produk impor masih menguasai pasar sekitar 80 persen ketimbang produk dalam negeri sekitar 20 persen.
Kemudian, AIGMI juga menjadi wadah tunggal untuk mempersatukan para pelaku industri instalasi gas medik demi kemajuan produk dalam negeri.
MUNAS I DPP AIGMI yang berlangsung tanggal 26-27 April 2017 juga dihadiri oleh Kementerian Kesehatan RI, Kementerian Perindustrian RI, dan lembaga LKPP, Asosiasi Rumah Sakit Daerah (ARSADA), Asosiasi Produsen Alat Kesehatan Indonesia (ASPAKI), Ikatan Elektromedis Indonesia (IKATEMI), Ikatan Nasional Konsultan Indonesia (INKINDO), dan lembaga pendukung diantaranya Badan Pengamanan Fasilitas Kesehatan (BPFK) dan Badan Standarisasi Nasional (BSN). [jin]